1. Prosedur Keberangkatan Penumpang
Yang perlu disiapkan petugas sebelum check – ini counter dibuka :
· Passenger Manifest (Passenger Name List).
· Boarding Pass (bila secara manual).
· Baggage Claim Tag.
· Label/Tag lainnya, seperti security tag, priority tag, fragile tag, group tag, name tag, checked baggage tag, dsb.
· Excess baggage ticket.
· Seat Allocation, terutama tentang pemesanan special ticket.
· Purser Information.
· Form Passenger Baggage Weight Sheet (PWBS)
· Form Passenger Transfer Message (PTM)
· Free baggage allowance serta cara menghitung excess baggage.
Hal
pertama yang dilakukan penumpang ketika di bandara adalah dating ke
check – in counter, dengan membawa tiket, bagasi, dan tas tentengan
(kalau ada). Setelah memeriksa tiket, petugas check – in counter akan
menimbang bagasi untuk melihat apakah ada kelebihan berat atau tidak;
bila lebih, calon penumpang akan diminta membayar excess baggage
(kelebihan bagasi), dan petugasakan memberikan E#xcess Baggage ticket
sebagai bukti pembayaran kelebihan berat itu. Setelah proses ini
selesai, ia akan memberikan \boarding pass dan baggage claim tag, serta
mengembalikan sisa tiket (cover ticket)
Dari
check – in counter, dimana penumpang juga membayar airport tax dan
fiscal, penumpang menuju pemeriksaan imigrasi, lalu ke boarding gate
untuk menunggu boarding time.
Untuk kemyamanan calon penumpang dan kelancaran kerja, para petugas di check – in counter harus memperhatikan hal – hal berikut:
1. Penampilan harus rapi, banyak senyum, dan ramah.
2. Harus menguasai tata cara check – in, antara lain:
· Bagaimana cara memeriksa tiket, paspor, visa, surat kesehatan (dan bilamana surat ini diperlukan).
· Cara mempersiapkan boarding pass.
· Cara mempersiapkan baggage claim tag.
· Cara membaca PNL (Passenger Name List) atau PNR (Passenger Name Record) atau Daftar Nama Penumpang.
· Cara membuat excess baggage ticket seandainya penumpang mempunyai kelebihan berat ats bagasinya.
· Cara mambaca buku ABC, TIM
· Dan lain – lain.
3. Langkah – langkah yang mesti dilakukan petugas:
· Manyapa dengan sopan dan senyum kepada penumpang yang dating dengan selamat pagi/siang/sore/malam.
· Meminta dokumen perjalanan penumpang: tiket, paspor, visa dan apabila diperlukan surat kesehatan internasional.
· Setelah
menerima tiket, mencocokannya dengan PNL/PNR apakah nama si calon
penumpang ada di dalam daftar tersebut; kalau ada, petugas langsung
menyapa dengan menyebiut namanya, misalnya Mr. Dewa, Mrs Hadi, dsb.
· Menimbang
bagasi, lalu membuatkan kartu bagasi atau baggage claim tag, kalau ada
kelebihan berat, penumpang diberi tahu akan harus membayar berapa,
bagaimana cara pembayarannya (cash atau pakai credit card). Membuatkan
excess baggage ticket
· Memeriksa paspor, visa, dan dokumen lainnya
· Menyakan apakah ada permintaan khusus sperti tempat duduk, makanan, dsb.
· Apabila
semua sudah beres, ia memberikan boarding pass untuk si penumpang
disertai tiket, paspor, dan lain – lain; memberitahukan waktu berangkat
serta dimana ruang tunggunya, dan dari check – in counter, penumpang
harus pergi kemana, misalnya membayar fiscal lalu ke bagian imigrasi,
baru ke ruang tunggu.
· Jangan lupamenbgucapkan terima kasih dan selamat jalan “Have a nice trip”
2. Prosedur Kedatangan Penumpang.
Petugas
di bagian kedatangan pesawat/penumpang haruslah mengetahui jam – jam
kedatangan pesawat (ETA = Estimate Time Arrival), sehingga mereka bisa
mempersiapkan diri. Mereka juga harus mengetahui apakah ada penumpang
yang transit, yang transfer (pindah pesawat menuju ke lain kota/Negara),
dan yang turun di situ. Penumpang yang transit (singgah) akan diberi
transit card atau kartu singgah. Yang transfer atau pindah pesawat akan
segera dibantu sehubungan dengan yempat duduk, bagasi, dsb. Dan bagi
yang turun disitu, akan dibimbing ke bagian imigrasi untuk pemeriksaan
paspor dan visa, lalu ke tempat pengambilan bagasi.
Kalau
urusan bagasi sudah bagasi sudah beres, amaka mereka dipersilakan
menuju ke pemeriksaan Pabean (doane)_, lalu ke luar. Bila ada bagasi
yang belum ketemu atau hilang atau mengkin ada yang rusak, penumpang
tersebut akan diajak ke bagian Lost and Found (tempat melaporkan
kehilangan dan bagasi).
3. Prosedur Kalau Kehilangan Bagasi atau Bagasi Rusak.
Setelah
melalui pemeriksaan paspor di bagian Imigrasi, anda menuju ke bagian
pengambilan bagasi anda di conveyor belt (ban berjalan), seandainya
bagasi/koper anda tidak ketemu atau hilang, dan juga apabila koper anda
rusak sewaktu anda terima, anda harus malapor ke bagian Lost and Found
atau bagian “Kehilangan dan Penemuan”
Beberapa hal yang perlu anda perhatikan untuk mengurus masalah ini adalah sebagai berikut:
· Bila
koper anda hilang, anda mesti menunjukan bukti baggage claim tag atau
tanda penerimaan bagasi, dimana tertera nomor bagasi anda serta
tujuannya. Anda akan dibuatkan Property Irregularities Report (Laporan
Kehilangan) yang biasanya disingkat dengan PIR. Di dalam PIR, anda akan
menemukan data anda dan koper anda.
· Bila koper anda rusak, anda akan dibuatkan Damage Report (Laporan Kersukan.
Apabila koper yang tadim masih bisa diperbaiki, maka pihak perusahaan
penerbangan akan memperbaikinya, atau anda yang akan memperbaiki
sendiri, nanti biayanya akan diganti oleh pihak perusahaan penerbangan.
Setelah semua bagasi/koper yang anda bawa anda temukan, anda langsung mwmbawanya ke bagian pabean. Di bandara
Soekarno – Hatta , dibagian pabean ada jalur merah dan jalur hijau.
Jalur merah bagi mereka yang mempunyai barang – barang bawaan yang
sekiranya perlu dilaporkankepada pabean untuk pembayaran bea masuk.
Jalur hijau dipergunakan bagi mereka yang tidak membawa barang – barang
yang perlu dilaporkan kepada pihak pabean atau tidak ada barang
yangperlu bayar bea masuk. Namun sekalipun anda menggunakan jalur hijau,
kalau pihak pabeaningin melihat isi koper anda, maka anda harus
membukanya. Bila semua ini beres,anda bisa meninggalkan bandara.
http://bakiruntokri.blogspot.com/